BISJAMBI: PRODUK BISKUIT BERBAHAN JAMBU BIJI TERINTEGRASI APLIKASI GO CETING SEBAGAI UPAY

Indonesia adalah negara yang saat ini mempunyai masalah yang serius dalam bidang kesehatan yaitu masalah stunting. Indonesia menjadi salah satu negara dengan prevalensi stunting yang cukup tinggi dibandingkan negara berpendapatan menengah lainnya. Dilansir dari artikel antaranews.com menyatakan bahwa WHO mengestimasikan jumlah keseluruhan kasus penyakit yang terjadi pada waktu tertentu di suatu wilayah (prevalensi) stunting di seluruh dunia sebesar 22% atau sebanyak 149,2 juta jiwa pada tahun 2020. Stunting merupakan kegagalan pertumbuhan (growth faltering) akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai usia 24 bulan (Syamsul, dkk., 2018). Stunting disebabkan oleh beberapa faktor, yakni kekurangan protein hewani, seperti daging, ikan dan telur; penyakit anemia defisiensi besi pada ibu hamil karena kekurangan zat besi; diare kronis pada balita; praktik pengasuhan yang kurang ideal dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu akan kesehatan dan gizi anak.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Nasional (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia berada pada angka 21,6%. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 24,4%. Walaupun menurun, angka tersebut masih tinggi, mengingat target prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14% yang mana standar dari WHO di bawah 20%. Selain itu, dari pengalaman dan bukti internasional menunjukkan bahwa stunting dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan menurunkan produktivitas pasar kerja, sehingga mengakibatkan hilangnya 11% GDP (Gross Domestic Products) serta mengurangi pendapatan pekerja dewasa hingga 20% (Atikah Rahayu, dkk., 2018).
Melihat pentingnya permasalahan tersebut, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam sambutannya pada Rapat Kerja Nasional Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana dan Penurunan Stunting (tanggal 25 Januari 2023) menyatakan bahwa dampak stunting bukan hanya urusan tinggi badan, namun yang paling berbahaya adalah rendahnya kemampuan anak untuk belajar. Masalah kesehatan tersebut dapat berdampak buruk pada perkembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia 2045. Pada tahun 2045, Indonesia berusia 100 tahun dan ditargetkan telah menjadi negara maju.
Dalam meminimalisir masalah stunting di Indonesia guna mewujudkan Indonesia emas 2045, dibutuhkan sebuah solusi yaitu dengan memanfaatkan buah jambu biji merah (Psidium guajava linn) menjadi biskuit yang memberikan nutrisi pada balita. Jambu biji merah merupakan buah berwarna hijau dengan daging buah berwarna merah yang berasa asam-manis (Siregar, 2016). Buah ini mampu mengatasi masalah stunting dikarenakan kandungan nutrisi yang cukup tinggi, dalam 100 gram buah terdapat energi 51 kkal; karbohidrat 11,88 gram; protein 0,82 gram; lemak 0,6 gram; vitamin C 183,5 mg (Rachmaniar et al., 2016). Jambu ini juga memiliki kandungan serat yang tinggi serta pigmen likopen yang memberikan warna merah sebesar 0,69 mg/100 gram yang bermanfaat sebagai antioksidan (Putro et al., 2015).
BisJambi (Biskuit Olahan Jambu Biji) adalah inovasi produk yang dirancang sebagai solusi alternatif dalam meminimalisir masalah stunting di Indonesia. Tujuan produk ini adalah untuk meminimalisir masalah stunting pada balita. Produk BisJambi memiliki manfaat sebagai berikut: 1) Memenuhi kebutuhan gizi balita; 2) Mengatasi diare kronis dan anemia defisiensi besi; 3) Menambah nilai guna jambu biji; 4) Memperpanjang masa simpan jambu biji untuk dikonsumsi. BisJambi dibuat menggunakan beberapa bahan, yaitu 125 gram jambu biji merah, 250 gram tepung beras merah, 3 sendok makan tepung Maizena, sebutir telur, 70 gram gula pasir, 1/4 sendok teh garam, 200 gram mentega, 1 sendok makan minyak sayur. Berikut proses pembuatan produk BisJambi:
- Masukkan mentega, kuning telur, gula, dan garam ke dalam suatu wadah yang kemudian diaduk hingga merata.
- Masukkan tepung beras merah, tepung Maizena, minyak sayur, putih telur yang telah dikocok hingga membentuk krim, dan jambu biji merah yang dihaluskan dan dipisahkan dari bijinya ke dalam wadah campuran mentega, lalu diaduk merata.
- letakkan adonan di atas meja bersih yang ditaburi tepung lalu dipipihkan menggunakan penggiling adonan.
- Adonan dibentuk menggunakan pencetak kue.
- Adonan dimasukkan ke dalam oven dengan suhu tinggi selama 10 menit.
- Saat sudah matang, biskuit didiamkan hingga suhu panasnya menurun. Kemudian biskuit siap untuk dikemas. Dalam rangka mengoptimalkan gagasan ini, produk BisJambi diintegrasikan dengan aplikasi yang bernama “GoCeting”. GoCeting (Ayo Cegah Stunting) adalah sebuah aplikasi bernuansa kesehatan yang bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan produk BisJambi. Aplikasi ini dapat membantu para pengguna untuk melakukan kegiatan preventif dalam mengatasai stunting yang dapat diakses secara real time, sehingga pengguna dapat mengatur pola hidup sehat bagi anak balita melalui smartphone yang dimiliki. Aplikasi GoCeting mempunyai beberapa fitur unggulan yang akan membantu para pengguna dalam rangka mencegah stunting. Fitur-fitur tersebut seperti fitur informasi dan panduan, fitur notifikasi, fitur catatan kesehatan, dan fitur konsultasi interaktif. Fitur notifikasi adalah fitur yang memberikan pemberitahuan kepada pengguna untuk mengonsumsi produk BisJambi dalam kurun waktu sehari, sehingga pengguna dapat secara intens untuk mengonsumsi produk BisJambi. Fitur informasi dan panduan adalah fitur yang berfungsi memberikan informasi berupa artikel kesehatan yang membahas mengenai pencegahan stunting dan panduan pengaplikasian produk BisJambi secara tepat.
Dalam hal ini, secara tidak langsung fitur tersebut akan menjadi sebuah solusi preventif untuk mencegah stunting pada balita. Fitur catatan keluhan adalah fitur yang memberikan kemudahan kepada pengguna aplikasi untuk mencatat kondisi kandungan atau balita, sehingga nantinya tenaga kesehatan dapat memonitor kesehatan kandungan atau balita tersebut. Fitur konsultasi interaktif (live) adalah sebuah fitur unggulan pada aplikasi ini, disini akan tersedia forum live antara pengguna dan tenaga kesehatan yang akan membahas mengenai stunting (ilustrasi terlampir).
Pengguna aplikasi GoCeting dapat memanfaatkan fitur-fitur tersebut apabila berhasil login dengan memasukkan nama dan email aktif sebagai bahan verifikasi. Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam mendukung keberlanjutan produk BisJambi, yakni pemerintah berperan dalam memperkenalkan BisJambi kepada masyarakat, petani berperan menyediakan jambu biji, pengembang aplikasi berperan dalam memperbarui aplikasi GoCeting, tenaga medis berperan sebagai narasumber pada aplikasi GoCeting, dan ibu hamil serta balita berperan sebagai konsumen produk BisJambi.
Secara umum, gagasan ini bertujuan untuk meminimalisir masalah stunting pada balita di Indoneia akibat masalah kesehatan dan kekurangan gizi. Solusi alternatif yang dapat diberikan adalah dengan memanfaatkan jambu biji merah yang kaya akan nutrisi menjadi biskuit. Produk ini bernama BisJambi yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan gizi balita, mengatasi anemia defisiensi besi, dan diare kronis dalam mencegah stunting. Produk ini diintegrasikan dengan aplikasi GoCeting yang mempunyai berbagai fitur unggulan. Selain itu, dalam mendukung keberlanjutan produk BisJambi dibutuhkan peran pemerintah, petani jambu biji merah, pengembang aplikasi, tenaga medis, dan ibu hamil serta balita (konsumen).
Aertikel : https://drive.google.com/file/d/1_UoXU3LMmRzw_R2DFCf5qK4TuRiaLiAd/view?usp=sharing
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- PENGGUNAAN MEDIA LAGU PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA GUNA MENINGKATKAN PEMAHAMAN
- Guru Penggerak
- Kurikulum Merdeka
- Merdeka Belajar
Kembali ke Atas